Gambar Sampul Biologi · f_Bab 6 Sistem Pernapasan
Biologi · f_Bab 6 Sistem Pernapasan
Eva Latifah Hanum dkk

23/08/2021 13:04:27

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Sistem Respirasi

161

Sistem Pernapasan

Bab VI

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari bab ini, siswa dapat:

1.

menjelaskan struktur dan fungsi alat-alat pernapasan pada manusia;

2.

menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia;

3.

menjelaskan proses mekanisme pertukaran oksigen dan karbon dioksida dari

alveolus ke kapiler darah;

4.

mengidentifikasi struktur dan proses pernapasan burung;

5.

membedakan pernapasan manusia dan burung;

6.. menjelaskan kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem pernapasan;

7.

mendata pemanfaatan teknologi yang digunakan untuk pernapasan.

Sistem Pernapasan

161

Sumber

:

Biology,

Prentice-Hall

162

Biologi Kelas XI SMA dan MA

PETA KONSEP

terjadi di

menghirup

dan mengikat

mengeluarkan

memiliki

ke

terjadi

meliputi

meliputi

contohnya

terdiri dari

Mekanisme

Hidung

Faring

Pernapasan

Dada

Pernapasan

Perut

Inspirasi

Ekspirasi

Udara bersih

(Oksigen)

Udara Kotor

(CO

2

)

Laring

Trakhea

Bronki

Bronkioli

Paru-Paru

Alveoli

Alat Pernapasan

Asma

Pheunomia

Bronkitis

Asfiksi

TBC

dan

sebagainya

Kelainan/Penyakit

Sistem Pernapasan

Sistem Respirasi

163

P

ernahkah kamu rasakan apa yang terjadi saat bernapas? Coba rasakan

dengan mendekatkan jarimu atau cermin di depan hidungmu, atau

rabalah dadamu saat melakukan pernapasan. Apa yang terjadi pada tubuh

kita ketika bernapas? Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan tersebut, kita simak uraian selanjutnya.

A. Pengertian Pernapasan

Respirasi atau Pernapasan dapat diartikan sebagai suatu proses

pengambilan O

2

dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan pelepasan CO

2

dari dalam tubuh ke lingkungan yang ditujukan untuk mendapatkan energi.

Pernapasan pada hewan berlangsung dalam tiga tahap.

1. Respirasi luar (eksternal)

Respirasi luar merupakan proses pengikatan gas O

2

dari atmosfer ke

kapiler di paru-paru oleh hemoglobin dan pelepasan CO

2

dari kapiler paru-

paru ke atmosfer pada hewan darat atau pertukaran gas O

2

dan CO

2

dari

medium air ke kapiler insang dan sebaliknya pada hewan yang hidup di air.

Pengikatan O

2

:

Hb + O

2

HbO

2

Pelepasan CO

2

:

HCO

3

+ H

+

H

2

CO

3

H

2

O + CO

2

2. Respirasi dalam (Internal)

Respirasi dalam (internal) merupakan proses pengikatan O

2

dari kapiler

darah ke jaringan, serta pelepasan CO

2

dari jaringan ke pembuluh vena.

3. Respirasi sel

Respirasi sel merupakan reaksi oksidasi-reduksi yang terjadi di dalam

sel, O

2

digunakan sel-sel tubuh untuk proses pembakaran (oksidasi) untuk

menghasilkan energi dan sebagai sisa metabolisme berupa CO

2

dan H

2

O.

a)

Pengangkutan O

2

dari kapiler paru-paru ke jaringan.

O

2

pada kapiler diikat oleh Hb pada eritrosit.

O

2

+ H

HbO

2

, masuk ke peredaran darah sampai di jaringan.

Pada kapiler jaringan:

HbO

2

Hb + O

2

, O

2

berdifusi ke jaringan untuk proses respirasi

sel.

164

Biologi Kelas XI SMA dan MA

b) Pengangkutan CO

2

dari jaringan ke paru-paru.

Pada jaringan terjadi proses respirasi sel dan menghasilkan CO

2

. CO

2

berdifusi ke aliran darah pada kapiler sehingga terjadi reaksi:

CO

2

+ Hb

HbCO

2

,

CO

2

+ H

2

OH

2

CO

3

Sebagian kecil CO

2

+ H

2

OH

2

CO

3

pada plasma.

H

2

CO

3

dari eritrosit ke luar masuk ke plasma darah.

H

2

CO

3

H

+

+ HCO

3

.

Pada kapiler alveoli

HbCO

2

Hb + CO

2

.

H

+

+ HCO

3

H

2

CO

3

H

2

O + CO

2

B. Pernapasan pada Manusia

Sebagai anggota mamalia, manusia memiliki alat pernapasan mulai dari

hidung, tenggorokan dengan cabang-cabangnya, sampai paru-paru

yang

memiliki gelembung-gelembung (alveolus)

sebagai bagian utama tempat

pertukaran gas antara tubuh dan atmosfer. Kamu dapat mengamati bagian-

bagian sistem pernapasan manusia pada Gambar 6.1.

Gambar 6.1

Sistem pernapasan manusia

Sumber:

Biology

, Barrett

konka

langit-langit

epiglotis

tabung pendengaran

nasofaring

laring

esofagus

pleura

paru-paru (lobus atas)

perikardium

paru-paru (lobus bawah)

diafragma

ruang pleura

ruang

perikardium

peritoneum

saluran alveolus dan

kantung-kantung

bronkiol

bronkus

cincin trakea

jantung

}

berdifusi ke alveoli

enzim

}

pada eritrosit

Sistem Respirasi

165

Alveolus memiliki dinding tipis terbuat dari epitel selapis pipih yang

membantu terjadinya proses difusi gas. Jumlah alveolus paru-paru 300 juta

buah, dengan luas (jika dibentangkan) 70m

2

. Dengan paru-paru seluas itu,

maka pernapasan menjadi lebih efisien dan perolehan O

2

akan menjamin

hidup manusia. Perhatikan Gambar 6.2.

Paru-paru manusia dibatasi oleh

pleura yang sangat elastis. Demikian

pula dengan dinding rongga dada

bagian dalam dibatasi oleh pleura.

Di antara pleura paru-paru dan

pleura rongga dada terdapat cairan

intrapleura. Tekanan

intrapleura

lebih

rendah daripada tekanan udara luar.

Hal ini memudahkan pemasukan

volume udara ke rongga dada.

KEGIATAN 6.1

Konsep Pernapasan

Pada saat kekurangan zat makanan untuk dioksidasi melalui proses

pembakaran, tubuh kita akan terasa lemas dan kurang bertenaga.

Tahukah kamu bahwa suatu proses yang menghasilkan energi bagi

tubuh adalah melalui pernapasan? Apakah pernapasan itu?

Lengkapilah pertanyaan berikut sehingga ditemukan konsep

pernapasan.

1.

Pernapasan adalah proses pengambilan ... dari ....

ke ... dan proses pelepasan ... dari ....

ke ... untuk menghasilkan ....

2.

Pernapasan dibedakan antara pernapasan ... dan pernapasan ....

3.

Pada pernapasan luar terjadi pertukaran gas antara .... dan ...

sedangkan pada respirasi dalam pertukaran gas terjadi antara

... dan ....

4.

a.

Pada pernapasan eksternal terjadi:

... + O

2

HbO

2

(oksihaemoglobin)

b.

Pelepasan CO

2

dengan reaksi kimia berikut

HCO

3

+ ...

H

2

CO

3

... + CO

2

Setelah kamu dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, apa

kesimpulanmu tentang konsep pernapasan?

Gambar 6.2

Ujung saluran pernapasan

pada paru-paru mamalia. Diameter 0,2

sampai 0,3 mm

Sumber:

Biology

, Barrett

bronkus

saluran alveolus

pandangan

permukaan

kantung

alveolus

alveoli

166

Biologi Kelas XI SMA dan MA

1. Struktur Alat Pernapasan dan Mekanisme

Pernapasan pada Manusia

Pada pernapasan manusia terjadi dua peristiwa, yaitu pengambilan napas

atau

inspirasi (inhalasi)

dan pengeluaran napas atau

ekspirasi (ekshalasi)

. Efisiensi

pertukaran udara di paru-paru didukung oleh adanya

difragma

, yaitu suatu

sekat berotot berbentuk kubah yang membatasi rongga dada dengan rongga

perut.

a. Inspirasi (Inhalasi)

Inspirasi atau inhalasi dikenal sehari-hari sebagai proses menarik napas

;

memasukkan udara ke dalam paru-paru. Dalam proses bernapas, terhirupnya

udara bukan karena aktivitas paru-paru sebab paru-paru tidak memiliki otot

untuk berkontraksi, melainkan karena kontraksi sekat diafragma dan otot-

otot dada. Pada inspirasi, otot diafragma turun

±

1,5 cm dan otot-otot dada

berkontraksi menyebabkan tulang-tulang rusuk terangkat. Hal ini

menyebabkan rongga dada membesar, tetapi tekanannya menurun, dapat

menyebabkan hampir 500 mililiter udara masuk pada sekali inspirasi,

perhatikan Gambar 6.3 dan Gambar 6.4.

Gambar 6.3

Mekanisme dan pengaturan

pernapasan. Penaikan/elevasi tulang iga

dan penurunan/depresi diafragma pada

waktu inspirasi meningkatkan besarnya

rongga dada yang ditandai dengan bagian

yang dihitamkan

Gambar 6.4

Fase inspirasi. Udara turun

memasuki paru-paru akibat melebarnya

rongga dada ketika rusuk terangkat

Sumber:

Biology for You

, Garreth William

Sternum

Ekspirasi

Kedudukan rusuk 3

Selama inspirasi

Kedudukan rusuk 4

Selama inspirasi

Eskpirasi

Diafragma

selama ekspirasi

Inspirasi

Kedudukan otot

Abdominal selama

inspirasi

Ekspirasi

inhalasi

rongga dada

tulang rusuk

terangkat

diafragma

berkontrakksi

Sumber:

Biology for You

, Garreth William

Sistem Respirasi

167

Pada saat menarik napas, sebelum memasuki rongga dada, udara masuk

ke rongga hidung (Gambar 6.5). Selanjutnya dalam rongga hidung, rambut

hidung menyaring partikel kotoran atau debu, atau serangga kecil. Lalu udara

dihangatkan, dilembapkan agar oksigen larut dan dibersihkan sekali lagi oleh

mukus (lendir) yang terdapat di permukaan dinding rongga hidung.

Membran mukosa yang terdapat di sepanjang rongga hidung banyak

mengandung serabut saraf dan pembuluh darah. Keadaan ini sekaligus untuk

mendeteksi gas kimiawi yang berasal dari bau-bauan.

Selanjutnya udara yang telah hangat dan lembap memasuki

faring

(pangkal kerongkongan),

sebuah saluran sepanjang kurang lebih 10 cm. Faring

merupakan penghubung antara mulut dan kerongkongan, serta antara rongga

hidung dan Laring. Laring disebut juga

kotak suara

. Faring seperti layaknya

stasiun, dapat mempertemukan saluran dari mulut, hidung, paru-paru,

bahkan telinga. Faring menjadi persilangan antara saluran makanan (

esofagus

)

dari mulut ke lambung dan saluran udara atau tenggorokan (

trakea

) dari

hidung ke paru-paru.

Walaupun demikian, tidak ada masalah yang menyebabkan makanan

salah masuk ke tenggorokan atau udara masuk ke kerongkongan sebab ada

mekanisme refleks yang mengatur penyalurannya. Jika kita menelan sesuatu,

jalan masuk udara ke faring tertutup. Anak tekak atau

uvula

melipat ke

belakang dan menutup bagian atas faring. Sebaliknya, jika menarik napas,

uvula bergerak ke tempat semula.

Gambar 6.5

Rongga hidung dan alat-alat pernapasan

Sumber:

Biology

, Barrett

lubang hidung

langit-langit keras

anak tekak/uvula

rongga mulut

lidah

epiglotis

tulang hyoid

concha atas

concha tengah

concha bawah

tonsil pharyngeal

nasopharynx

saluran suara yang terbuka

tonsil langit-langit

oropharynx

tonsil lidah

laryngopharynx

esofagus

laring

trakea

168

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Saluran pernapasan berikutnya, yaitu laring memiliki penutup yang

disebut

epiglotis

. Ketika menelan, epiglotis menutup, dan ketika bernapas

epiglotis membuka. Oleh karena itu, sulit sekali seseorang yang sedang

menelan sambil berbicara sebab jika hal itu terjadi, makanan akan masuk ke

faring.

Laring juga menghasilkan suara pada saat udara diembuskan dari paru-

paru. Suara yang merupakan getaran udara muncul dari getaran pita suara

yang melintang pada lubang laring, dibantu oleh mulut dan lidah.

Dari laring udara masuk ke trakea (tenggorokan) yang tersusun atas

cincin-cincin tulang rawan. Pada ujung, trakea bercabang dua menjadi bronki

menuju paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Pada bronki meskipun

ukurannya kecil tetap mempunyai cincin tulang rawan. Bronki bercabang

disebut bronkioli. Bronkiolus tidak mempunyai cincin tulang rawan. Pada

ujung bronkiolus terbentuk gelembung-gelembung alveoli. Dari trakea sampai

alveoli terdapat sekitar 23 kali percabangan. Pada alveolus terjadi pertukaran

gas. Tiap alveolus diliputi kapiler dan dibungkus oleh lapisan epitel. Paru-

paru manusia berisi kira-kira 3 juta alveolus, yang luasnya mencapai 70 m

2

atau 20 x luas permukaan tubuh.

Oksigen dengan mudah berdifusi keluar alveolus dan masuk ke dalam

sel-sel darah merah di kapiler. Sebaliknya karbon dioksida berdifusi keluar

kapiler dan masuk ke alveolus, yang selanjutnya dikeluarkan dari paru-paru

pada waktu ekspirasi.

b. Ekspirasi atau Ekshalasi

Ekspirasi atau ekshalasi sama

dengan menghembuskan udara dari

paru-paru ke udara luar. Pada saat

ekspirasi sekat diafragma dan otot-

otot dada melakukan relaksasi

(pengenduran). Diafragma kembali

naik, mengecilkan rongga dada,

tetapi memperbesar rongga perut.

Rongga dada yang mengecil

menyebabkan tekanan intrapleura

dan tekanan udara paru-paru me-

ningkat serta mendorong udara

keluar melalui trakea, faring, dan

keluar melalui rongga hidung.

Demikian pula otot-otot dada yang

mengendur menyebabkan tulang-

tulang rusuk ke bawah dan me-

lengkung dalam (Gambar 6.6).

ekshalasi

rongga dada

tulang rusuk

ke bawah

diafragma mengendur

Sumber:

Advanced Biology

, Clegg

Gambar 6.6

Fase ekspirasi. Udara

terdorong ke luar dari paru-paru ketika

otot mengendur

Sistem Respirasi

169

c. Volume Udara Pernapasan

Jumlah udara yang keluar masuk paru-paru bergantung pada cara kita

bernapas. Dalam keadaan normal, jumlah udara yang keluar masuk pada

sekali inspirasi dan sekali ekspirasi dinamakan

volume

tidal

. Volume tidal

kira-kira 500 mililiter. Perlu diingat bahwa tidak semua udara yang masuk

ke paru-paru digunakan dalam pertukaran gas. Ada sekitar 150 mililiter udara

yang menempati bagian-bagian saluran pernapasan di luar alveolus. Oleh

karena itu, jika tiap menit kita bernapas 12 kali, udara segar yang mencapai

alveolus bukan 500 ml x 12 = 6.000 ml, melainkan (500-150) ml x 12 = 4.200

ml. Jumlah ini dinamakan

ventilasi alveolar

. Jika melebihi inspirasi normal,

udaranya melebihi volume tidal dinamakan

volume cadangan inspirasi

.

KEGIATAN 6.2

Pernapasan Dada dan Pernapasan Perut

Jelaskan perbedaan yang terjadi pada tulang rusuk, otot-otot

antartulang rusuk dan diafragma saat pernapasan dada dan

pernapasan perut.

Cobalah lakukan kedua pernapasan tersebut, lalu tulis hasilnya pada

buku tulismu dalam bentuk tabel seperti berikut.

Bagian Tubuh

Keadaan Bagian Tubuh Saat Pernapasan

Pernapasan Dada

Pernapasan Perut

Ekspirasi

Inspirasi

Ekspirasi

Inspirasi

1. Tulang rusuk

2. Otot-otot

tulang rusuk

3. diafragma

170

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Jika ekspirasi aktif melebihi volume tidal, volume udara dinamakan

volume

cadangan ekspirasi

. Udara yang tersisa setelah ekspirasi maksimal

disebut volume residu. Kapasitas vital, yaitu jumlah udara paling banyak

yang dapat diekspirasi setelah usaha inspirasi maksimal. Volume cadangan

inspirasi kurang lebih 3 liter, dan volume cadangan ekspirasi besarnya kurang

lebih 1 liter. Volume residu besarnya kurang lebih 1,2 liter.

Kapasitas vital

merupakan jumlah volume seluruhnya (kecuali residu),

besarnya kira-kira 4,8 liter. Jumlah ini diperoleh pada seorang laki-laki muda,

dan dapat bertambah atau berkurang bergantung pada umur, jenis kelamin,

kebiasaan hidup, dan kesehatan. Kecepatan bernapas pada manusia berbeda-

beda.

KEGIATAN 6.3

Menghitung Frekuensi Bernapas

Alat dan bahan: Stop watch

Langkah kerja:

1.

Hitunglah berapa kali kamu bernapas (inspirasi dan ekspirasi)

dalam keadaan duduk selama waktu 1 menit. Ulangi sampai 3x,

berapa rata-ratanya.

2.

Hitunglah berapa kali kamu bernapas (inspirasi dan ekspirasi)

setelah lari di tempat selama 5 menit. Ulangi sampai 3x, berapa

rata-ratanya. Lalu tuliskan dalam tabel seperti berikut ini.

5.000

4.000

3.000

2.000

1.000

Volume paru-paru dalam milimeter

volume udara

cadangan

kapasitas

vital

kapasitas total

paru-paru

udara cadangan

ekspirasi

volume udara

residu

kapasitas udara

residu fungsional

inspirasi

ekspisrasi

Gambar 6.7

Volume udara pernapasan

Sumber:

Biology for file, 1986

Sistem Respirasi

171

Pertanyaan

1.

Berdasarkan hasil data di atas, samakah frekuensi bernapas

sebelum dan sesudah kegiatan?

2.

Mengapa demikian, jelaskan jawabanmu.

3.

Selain aktivitas, faktor apa lagi yang memengaruhi frekuensi

bernapas pada kita?

2. Kelainan pada Sistem Pernapasan

Pernapasan merupakan proses kontak langsung antara tubuh bagian

dalam dan udara luar sehingga banyak risiko yang menjadi beban saluran

pernapasan. Terlebih jika udara sudah terkena polusi. Beberapa kelainan pada

sistem respirasi adalah sebagai berikut.

a.

Asma

, penyakit kronis dan menurun ini terjadi akibat menyempitnya

bronki dan bronkiolus sehingga udara yang masuk di bawah batas mini-

mal. Asma akan terpicu oleh alergi terhadap beberapa jenis makanan

dan partikel di udara seperti serbuk sari dan debu.

b.

Bronkitis

, merupakan radang tenggorokan (bronki) akibat infeksi bakteri

yang menyerang selaput epitel bronki.

c.

Pneumonia

, radang paru-paru menyerang dinding alveolus. Biasanya

disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, dan virus.

d.

TBC

, disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosa pada

jaringan paru-paru. Dapat menular melalui udara.

e.

Kanker paru-paru

, kasus ini sebagian besar disebabkan oleh polusi, baik

polusi tidak langsung yang berasal dari limbah teknologi ataupun polusi

langsung bagi perokok. Polutan antara lain CO, CO

2

, H

2

SO

4

, HCO, dan

asbestos. Rokok menyimpan nikotin dan polutan lainnya.

f.

Mimisan

, perdarahan di hidung akibat pecahnya kapiler sampai ke

permukaan jaringan epitel rongga hidung.

g.

Laringitis

, merupakan radang pada laring, berasal dari iritasi ataupun

infeksi. Iritasi biasanya dari rokok. Jika radang sampai ke pita suara,

penderita akan kehilangan suara. Perokok berat biasanya menderita serak

berkepanjangan.

Waktu

Sebelum kegiatan

Setelah kegiatan

Menit ke 1

Menit ke 2

Menit ke 3

Rata-rata

172

Biologi Kelas XI SMA dan MA

h.

Pleuritis

, radang pleura di sekeliling paru-paru. Jika radang sangat parah,

udara paru-paru akan keluar menuju rongga antarpleura.

i.

Emfisema

, ditandai dengan hilangnya elastisitas paru-paru karena terendam

cairan, dan terkikisnya sekat antaralveoli sehingga mengurangi luas

permukaan membran pernapasan. Akibatnya udara yang dihirup sedikit

sekali

;

bernapas terasa sulit dan sangat sakit. Emfisema akan terjadi pada

tiap orang seiring makin bertambahnya usia, dan akan terjadi lebih dini

pada perokok dan orang-orang yang bermukim di lingkungan polusi.

j.

Emboli

adalah gumpalan darah yang menyumbat kapiler di paru-paru.

Sumbatan akan menghambat aliran darah yang membawa oksigen dan

karbon dioksida. Emboli paru-paru dapat terjadi jika terkena serangan

jantung, keracunan, overdosis obat, dan tersengat listrik. Emboli sangat

fatal bagi penderita.

KEGIATAN 6.4

Mengkaji Gangguan Pernapasan

Untuk mengetahui bahaya merokok bagi kesehatan dan

menumbuhkan kepedulian lingkungan, kajilah pernyataan berikut

berdasarkan pengetahuanmu tentang gangguan pada pernapasan.

1.

“Merokok sama dengan bunuh diri secara perlahan-lahan.”

2.

Oksigen sangat penting untuk memperoleh energi. Energi

diperlukan oleh setiap bagian tubuh untuk menghasilkan aktivitas

hidup baik setiap organ maupun secara keseluruhan dalam satu

kesatuan membentuk aktivitas hidup tubuh manusia.

C. Respirasi pada Hewan

Hewan rendah seperti Protozoa, tidak memiliki alat- alat khusus

pernapasan sehingga gas CO

2

cukup diperoleh dengan cara difusi melalui

permukaan tubuhnya. Hewan yang lebih tinggi tingkatannya telah memiliki

alat-alat khusus untuk pengambilan O

2

maupun pelepasan CO

2

. Alat-alat

khusus ini dapat berupa paru-paru untuk hewan yang hidup di darat, insang

untuk hewan yang hidup di air, atau alat lain seperti trakea pada insekta dan

juga kulit pada hewan-hewan tertentu, seperti pada cacing.

1. Sistem Respirasi pada Invertebrata

Invertebrata air memiliki alat pernapasan yang berbeda dengan

invertebrata daratan, misalnya pada Ameba pertukaran gas terjadi dengan

menggunakan seluruh permukaan tubuhnya, gas berdifusi melalui sel

Sistem Respirasi

173

Gambar 6.8

Respirasi pada

invertebrata

O

2

CO

2

Air

Sitoplasma

Membran sel

Ameba

Ameba

Protozoa

tubuhnya. Serangga air bernapas dengan insang trakea. Prinsip kerja insang

trakea pada serangga air sama dengan trakea pada serangga darat. Bedanya,

spirakel serangga air berhubungan dengan alat semacam insang di bagian

luar tubuh untuk absorpsi O

2

dan membuang CO

2

dalam lingkungan air.

Respirasi pada invertebrata dapat kamu lihat pada Gambar 6.8.

Sumber:

Zoology,

Storer

Cacing tanah tidak mempunyai alat khusus untuk bernapas. Kulitnya

yang dilapisi lendir cukup untuk melarutkan udara luar yang selanjutnya

berdifusi ke dalam tubuh melalui kulit, masuk ke pembuluh darah.

Perhatikan Gambar 6.9, s erangga memiliki sistem pembuluh trakea

untuk bernapas, trakea memiliki muara berupa spirakulum (spirakel).

Spirakel atau stigma dapat kita lihat pada permukaan tubuh serangga berupa

lubang-lubang kecil pada tiap ruas tubuh serangga. Pada belalang, spirakel

terdapat di kedua sisi ruas pertama dan ruas ketiga dari dada, dan delapan

pasang spirakel di ruas-ruas perut. Tiap spirakel memiliki katup yang

membuka atau menutup saat keluarnya CO

2

dan masuknya O

2

. Organ

pernapasan pada serangga dapat dilihat pada Gambar 6.9.

Gambar 6.9

A. Suatu spirakel dengan atrium, alat penyaring dan katup (menurut

Snodgrass) B. Sebuah kantung udara (menurut Snodgrass) C. Diagram yang

memperlihatkan hubungan spirakel dan trakeol dengan trakea (diubah dari Ross)

D. Sistem trakea seekor insekta (menurut Ross)

Tenida

Trakea

Katup

Atrium

Alat penyaring

Dinding

tubuh

Spirakel

Sel epitel

Sel trakeol

Trakeol

Kotak kantung udara

Spirakel

Trakea Longitudinal

A

C

D

B

Sumber:

Zoology

174

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Spirakel dalam tubuh serangga bercabang-cabang hingga yang terkecil

terdapat pada hampir setiap sel tubuh dengan diameter hanya 0,1 m

μ

(milimikron). Pada ujung spirakel ini terdapat cairan agar O

2

yang masuk

dari luar dilarutkan lebih dahulu, baru kemudian berdifusi ke dalam sel.

Secara garis besar pernapasan pada serangga terdiri atas tiga tahap

(berlangsung kurang dari 3 detik), yaitu sebagai berikut.

1.

Tahap inspirasi: spirakel empat pasang di daerah depan membuka

menyebabkan udara yang mengandung O

2

masuk

2.

Tahap pertukaran gas: terjadi antara trakeolus dan jaringan tubuh. Pada

tahap ini spirakel menutup.

3.

Tahap ekspirasi: enam pasang spirakel di abdomen membuka agar gas

sisa keluar dari tubuh.

Hasil percobaan ahli serangga, Gottfried Fraenkel

,

menunjukkan bahwa

belalang mengisap udara atmosfer melalui empat pasang spirakel terdepan

dan mengembuskan udara kotor dari tubuh melalui enam pasang spirakel

terakhir. Dengan demikian, kecil kemungkinan bercampurnya udara bersih

dengan udara kotor.

Masuk dan keluarnya udara ke dalam spirakel diatur oleh kontraksi otot-

otot di bagian perut. Ketika otot berkontraksi, alat-alat dalam tubuh serangga

memipih dan mendesak udara keluar. Saat otot perut relaksasi, keadaan or-

gan-organ dalam tubuh mengendur kembali sehingga udara luar masuk.

Katup spirakel membuka dan menutup dikendalikan oleh sistem saraf.

Lamanya membuka katup spirakel bergantung pada seberapa besar tekanan

CO

2

dalam darah dan seberapa peka terhadap tekanan O

2

di atmosfer.

Beberapa jenis serangga, seperti lipas, belalang, kumbang, serta larva dan

pupa kupu-kupu mempunyai kebiasaan membuang gas CO

2

pada saat-saat

tertentu saja, sementara pengisapan O

2

terus-menerus tiap detik. Ada serangga

tertentu yang membuang CO

2

satu kali dalam seminggu, jenis lainnya ada

yang tiga jam satu kali. Frekuensi pembuangan CO

2

ini dipengaruhi oleh

jenis spesies, suhu udara, dan kecepatan metabolismenya. Respirasi pada lipas

dan kumbang ini disebut

respirasi siklik

.

Larva serangga yang hidup di air

sistem pernapasannya sama berupa

sistem pembuluh trakea. Pada larva

nyamuk, sistem pembuluh trakea

berhubungan dengan corong di

ujung abdomen, corong dipakai

untuk mengambil udara atau mele-

paskannya pada permukaan air

(Gambar 6.10).

Sumber:

Zoology

Gambar 6.10

Corong atau tubula pada

jentik nyamuk

permukaan air

tubula

Sistem Respirasi

175

Beberapa jenis serangga yang larvanya hidup di air mempunyai insang

trakea. Insang mengambil udara dari air dan diedarkan melalui sistem

pembuluh trakea. Pada beberapa serangga dewasa, sistem pembuluh trakea

dihubungkan dengan alat napas berupa duri di ujung abdomen. Duri berupa

tabung dapat mengambil udara dari tumbuhan, misalnya dari eceng dengan

cara ditusukkan.

Alat pernapasan jenis lain, yaitu

paru-paru buku

. Alat ini terdapat pada

kelompok laba-laba dan kelompok kalajengking. Paru-paru buku me–rupakan

lipatan-lipatan hasil pelekukan ke dalam (invaginasi) dari epitelium

permukaan tubuh. Hubungan paru-paru buku dengan udara luar melalui

spirakel. Paru-paru ini terletak di abdomen bagian bawah (Gambar 6.11).

KEGIATAN 6.5

Respirasi pada Hewan

1.

Buatlah kelompok maksimal 5 orang.

2.

Tentukan pilihan respirasi pada hewan yang akan dipresentasikan

atau dipaparkan oleh tiap-tiap kelompok (dapat diundi oleh guru)

Pilihan:

a.

respirasi pada invertebrata

b.

respirasi pada ikan

c.

respirasi pada katak

d.

respirasi pada kadal

e.

respirasi pada burung

f.

respirasi pada mamalia

3.

Lengkapilah penjelasannya dengan gambar atau carta.

4.

Bagilah tugas setiap anggota untuk menjadi pelaksana dalam

mempresentasikan dan diskusi kelas.

Aliran darah

Atrium

Udara mengalir ke

Gambar 6.11

Sayatan paru-paru buku seekor laba-laba

Lamela

Sumber:

The Study of Biology,

Baker

176

Biologi Kelas XI SMA dan MA

B

D

Ruang operkulum

Lung viseral

Tapis insang

Lamela insang

a

b

A

Rongga

mulut

Faring

Ruang

operkulum (– –)

Dinding tubuh

Selom

Esofagus

Operkulum (katup

insang)

Insang

Kantung insang

C

Aliran air

Ruang

operkulum

Katup oral

(mulut)

(+)

(+++)

(++)

Faring

Aliran air

Tapis insang

Lung viseral

Darah oksigen

masuk ke insang

Darah oksigen

meninggalkan insang

Aliran air

Lipatan

sekunder

Gambar 6.12

Alat pernapasan pada ikan (insang ikan) (a) operkulum (b) Sebagian insang

yang dibesarkan; (c dan d) Irisan frontal melalui mulut dan faring.

Sumber:

Biology

, Barrett

2. Sistem Respirasi pada Vertebrata

Vertebrata merupakan kelompok hewan yang secara anatomis memiliki

struktur tubuh paling kompleks, memiliki alat respirasi lebih lengkap. Dimulai

dari yang sederhana pada ikan, sampai ke alat yang paling lengkap pada

unggas dan mamalia. Perhatikan Gambar 6.12.

Sebagai hewan akuatik, ikan memiliki alat pernapasan yang disebut

insang. Jumlah insang tiap sisi ada lima sampai tujuh buah. Insang memiliki

pembuluh-pembuluh darah sehingga O

2

yang larut dalam air dan memasuki

insang akan langsung masuk ke pembuluh darah, karbon dioksida di insang

juga dikeluarkan. Pada ikan gurame, lele, sepat, gabus, insangnya mengalami

pelebaran berlipat-lipat ke atas yang disebut labirin. Lipatan-lipatan labirin

itu dapat menyimpan udara cadangan, mengingat ketiga jenis ikan tersebut

hidup di daerah berlumpur dan kurang oksigen. Ikan jenis lain yang

dinamakan Dipnoi (ikan pari) menyimpan cadangan oksigen dalam pulmoris,

gelembung renang yang berfungsi sebagai paru-paru.

Vertebrata yang memiliki struktur tubuh lebih maju daripada ikan adalah

katak. Hewan ini merupakan hewan transisi antara lingkungan akuatik pada

masa larva dan lingkungan terestrial pada masa dewasa. Meskipun telah

Sistem Respirasi

177

Trakea

Paru-paru

Lubang

hidung

Glotis

Tulang rusuk

Sumber:

Biology for file, 1986

Gambar 6.14

Sistem respirasi kadal

menjadi hewan daratan, katak dewasa tidak sepenuhnya dapat meninggalkan

air. Hal ini ada kaitannya dengan sistem pernapasannya yang sebagian harus

dilakukan oleh kulit.

Telah dikatakan di atas bahwa kulit katak berperan penting dalam sistem

pernapasan. Hal ini terjadi karena kulit katak mengandung banyak pembuluh

darah, dan kulit tersebut tipis serta permiabel terhadap air dan gas. Akan

tetapi, kulit akan berfungsi dalam pernapasan jika dalam keadaan basah sebab

oksigen dari udara baru dapat berdifusi dalam bentuk larutan. Oleh karena

itu, kulit katak dilapisi lendir untuk menghindari kekeringan.

Gambar 6.13

Diagram sayatan memanjang (longitudinal) dari sistem pernapasan katak

Tuba eustachi

Faring

Esofagus

Lubang hidung luar

Premaksilia

Lubang hidung dalam

Rahang bawah

Lidah

Glotis

PIta suara

Ruang laringotrakea

Bronkus

Lambung

Paru-paru

Sumber:

Zoology

Sebagai hewan daratan, katak menggunakan paru-paru untuk bernapas.

Perhatikan Gambar 6.13, paru-parunya terdiri atas dua buah kantung

berdinding tipis. Paru-paru menerima udara dari rongga mulut melalui glotis.

Udara yang masuk akan larut dalam cairan sel-sel epitel paru-paru, baru

kemudian berdifusi ke dalam kapiler darah paru-paru. Di dalam kapiler,

oksigen diikat oleh hemoglobin (HbO) dalam eritrosit. Dalam bentuk HbO

inilah oksigen diedarkan oleh darah ke seluruh jaringan tubuh.

Vertebrata berikut, yaitu kelompok reptilia. Perhatikan Gambar 6.14, or-

gan pernapasan sepenuhnya dilakukan oleh paru-paru. Paru-paru reptilia

jauh lebih besar daripada katak. Pada saat bernapas, paru-paru dibantu

dengan kontraksi otot dada yang merenggangkan tulang-tulang rusuk

sehingga menyempitkan rongga dada, menekan gas CO

2

keluar dari paru-

paru. Kulit reptil tidak membantu proses pernapasan karena kering dan

bersisik. Keadaan kulit seperti ini mencegah hilangnya cairan tubuh kulit.

178

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Kelompok unggas atau burung memiliki perangkat pernapasan lebih baik

daripada ketiga kelompok vertebrata yang telah dikemukakan sebelumnya.

Sebagai hewan berdarah panas (homoiothermis), burung harus

mempertahankan suhu tubuhnya yang cukup tinggi (40ºC). Untuk itu

tentunya dibutuhkan energi yang banyak dan harus terpenuhi dengan

perolehan oksigen cukup tinggi sebagai oksidatornya. Ukuran paru-paru

burung lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru pada reptil. Keistimewaan

kelompok unggas adalah kebiasaan terbangnya. Hal ini menyebabkan struktur

paru-paru paling berbeda dengan paru-paru vertebrata lain.

Kegiatan terbang dan mempertahankan suhu tubuh ini menyebabkan

burung membutuhkan O

2

yang banyak. Oleh karena itu, paru-paru burung

berkembang membentuk kantung-kantung hawa di sekitar organ-organ visera

untuk membantu paru-paru memperbanyak perolehan oksigen. Secara

anatomis kita perlu mengetahui asal mula perkembangan kantung hawa atau

sakus pneumatikus ini.

Mula-mula tenggorokan (bronkus primer) bercabang di daerah paru-paru

menjadi mesobronkus. Mesobronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkus

sekunder. Bronkus sekunder bercabang-cabang membentuk parabronki. Tiap

parabronki membentuk kapiler-kapiler udara yang saling beranyaman.

Kapiler udara ini mengandung banyak pembuluh darah. Pada kapiler-kapiler

udara inilah terjadi proses pernapasan (tukar-menukar gas).

Paru-paru burung dilengkapi dengan kantung-kantung udara. Kantung

udara pada sistem pernapasan burung dikelompokkan menjadi kantung

udara depan dan kantung udara belakang. Kantung hawa juga mengisi

beberapa rongga pada tulang, dengan demikian akan mengurangi bobot

badan saat terbang.

Pada waktu inspirasi udara mengalir melalui lubang hidung faring,

trakea, bronkus, mesobronki. Dari mesobronki sebagian udara bersih

disimpan pada kantung udara abdomen (kantung udara belakang) dan

sebagian lagi mengalir melalui bronki sekunder (ventro bronki), parabronki,

bronki sekunder (dorsobronki) lalu masuk ke kantung udara depan

(kumpulan dari beberapa kantung udara). Pada parabronki terjadi pertukaran

O

2

dan CO

2

. Kantung udara depan berisi udara kotor (banyak mengandung

CO

2

). Pada waktu ekspirasi udara bersih dari kantung udara belakang

mengalir melalui ventrobronkis, parabronki (terjadi lagi pertukaran gas), dorso

bronki, bronki, trakea dan ke luar. Udara kotor dari kantung udara depan

langsung ke luar, melalui dorsobronki, bronki, dan trakea. Jadi, pada

pernapasan burung terjadi pertukaran gas (pengambilan O

2

dan pelepasan

CO

2

) pada parabronki baik pada waktu inspirasi maupun waktu ekspirasi.

Sistem Respirasi

179

CO

2

O

2

O

2

CO

2

O

2

parabronki

CO

2

ventrobronki

bronki

mesobronki

O

2

CO

2

k.u. depan

dorsobronki

Gambar 6.15

Sistem pernapasan mamalia

Sumber:

Biology

, Barrett

Trakea

Apex paru-paru

Lobus kiri atas

Lobus kiri bawah

Dasar paru-paru

Lobus kanan tengah

Terminal bronkiolus

Saluran pembuluh alveolar

Lobus kanan bawah

Lobus kanan atas

Bronkus primer

Bronkus sekunder

Segmental bronkhi

Arteri paru-paru

Alveoli

Vena paru-

paru

Bagan proses pernapasan pada burung

1.

Inspirasi

Pada waktu inspirasi udara dari bronki mengalir melalui mesobronki

2.

Ekspirasi

Pada mamalia, paru-parunya sama seperti pada manusia, terdiri atas

beberapa gelambir. Bronkus memasuki paru-paru kemudian bercabang-

cabang sampai akhirnya ke bagian yang menggelembung berdinding tipis,

disebut alveoli yang selalu basah dan banyak mengandung kapiler darah

(Gambar 6.15).

180

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Ketinggian di Atas Permukaan Laut

Tahukah kamu bahwa atmosfer pada ketinggian di atas permukaan

laut (

±

10.000 meter) biasanya di bawah tekanan gravitasi, sama dengan

760 mmHg. Sekitar 21% (160 mmHg) dari tekanan ini disebabkan oleh

desakan atau tekanan gas oksigen dan sebagian besar sisanya oleh nitro-

gen.

Dalam campuran gas-gas, seperti udara, setiap gas menekan atau

mendesak satu dengan lainnya. Jumlah tekanan yang disebabkan tekanan

setiap gas tersebut disebut tekanan parsial gas.

Jika kita memanjat sebuah gunung yang tinggi atau saat dalam

pesawat terbang, oksigen terus-menerus menurun, demikian pula tekanan

parsial. Sebagai contoh suatu desa pada ketinggian 4,5 kilometer di atas

permukaan laut, tekanan partial oksigen turun menjadi 85 mmHg, sedikit

lebih dari setengahnya pada permukaan laut (760 mmHg). Tekanan yang

disebabkan oleh kecilnya tekanan oksigen dapat menyebabkan “penyakit

gunung” yang kronis dan menahun dengan gejala pusing-pusing, sakit

kepala, lemah, mual dan kebodohan.

Gejala ini dapat menimpa siapa saja sekalipun orang-orang yang telah

beradaptasi tinggi yang hidup di sana seperti di desa.

Untuk diketahui lebih jauh berikut tabel ketinggian, tekanan total

dan tekanan oksigen pada ketinggian tertentu.

I N F O B I O L O G I

Alveoli merupakan tempat tukar-menukar O

2

dengan CO

2

. Jumlah

alveoli

pada satu paru-paru sangat banyak

;

mencapai puluhan juta sampai

ratusan juta. Dengan demikian, permukaan paru-paru sangat luas

memungkinkan pengambilan O

2

dengan leluasa. Mamalia yang hidup di

air, seperti ikan paus dan ikan duyung, bernapas dengan paru-paru. Untuk

mencegah masuknya air ke paru-paru, trakea ikan paus dan duyung bersekat-

sekat. Jika air masuk saat bernapas, air akan tertahan pada sekat trakea,

kemudian disemprotkan melalui lubang di kepalanya.

Ikan paus dan mamalia air lainnya sering muncul ke permukaan untuk

menghirup udara atmosfer. Hal ini dilakukan sebab O

2

yang terlarut tidak

sebanyak O

2

di atmosfer. Cara lain yang diatasi oleh mamalia air untuk

masalah O

2

ini, yaitu dengan menyimpan cadangan O

2

di otot yang terikat

oleh mioglobin. Jika masuk ke permukaan air yang kandungan O

2

-nya sangat

kurang, mioglobin akan membebaskan O

2

.

Sistem Respirasi

181

Sumber:

Biology,

Barrett

Rangkuman

1.

Alat pernapasan pada manusia terdiri atas hidung, tenggorokan,

bronkus, bronkiolus, paru-paru.

2.

Respirasi atau pernapasan dapat diartikan sebagai suatu proses

pengambilan O

2

dan pelepasan CO

2

yang ditujukan untuk

mendapatkan energi.

3.

Pernapasan dapat dibedakan berdasarkan tempat terjadinya

pertukaran O

2

dan CO

2

menjadi pernapasan (respirasi) eksternal

(pengikatan O

2

dari atmosfer ke kapiler darah di paru-paru,

pelepasan CO

2

dari kapiler paru-paru ke atmosfer dan pernapasan

(respirasi) internal (pelepasan O

2

dari kapiler darah ke jaringan

dan pelepasan CO

2

jaringan ke pembuluh vena).

4.

Berdasarkan bagian tubuh yang digunakan saat bernapas, dapat

dibedakan antara pernapasan perut dan pernapasan dada.

18,900 m

18,000

47

54

86

111

141

179

190

235

307

349

379

429

483

564

632

769

Total

Oksigen

meter

(mHg)

10

1

18

23

30

38

40

49

64

73

79

90

101

118

110

132

109

15,000

15,000

12,000

12,000

10,500

4,500

3,000

1,500

0

13,500

10.000

8700

6900

6000

5400

3600

2400

Cairan tubuh mendidih pada 98,6ºF

Batas tertinggi mutlak untuk

membuka pesawat terbang

Sangat kekurangan oksigen,

walaupun penghirupan oksigen 100%

Tekanan barometer satu-empat

pada permukaan laut

Puncak gunung Mt. Everest

Bahaya untuk kehidupan kecuali oksigen

ditambahkan pada udara yang dihirup

Tempat tinggal perencanaan

tertinggi bagi manusia

Kurang oksigen

Batas tertinggi daerah aman

182

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Evaluasi Akhir Bab

A. Pilih jawaban yang paling tepat.

1.

Pengikatan oksigen dan pelepasan karbon dioksida pada pernapasan

manusia terjadi pada . . . .

A. bronkus

B.

bronkiolus

C. alveolus

D. trakea

E.

hidung

2.

Pada aktivitas pernapasan biasa, volume udara yang keluar masuk

merupakan . . . .

A. udara tidal

B.

udara kapasitas vital

C. udara residu

D. udara komplemen

E.

udara kapasitas total

5.

Volume udara pernapasan dapat dibedakan menjadi volume udara

tidal, volume udara residu, volume udara vital, volume udara

cadangan, volume udara total, volume udara inspirasi, dan

ekspirasi.

6.

Berbagai kelainan dapat terjadi pada sistem pernapasan baik yang

disebabkan bakteri, radang alat pernapasan, pendarahan,

penyumbatan, kapiler darah di paru-paru.

7.

Pernapasan pada hewan bervariasi, misalnya dengan paru-paru,

insang, kulit dan trakea.

Kata Kunci

alveolus

diafragma

epiglotis

ekspirasi

faring

inspirasi

kapasitas vital

laring

respirasi eksternal

respirasi internal

trakea

uvula

volume tidal

volume cadangan ekspirasi

volume residu

Sistem Respirasi

183

3.

Seorang siswa mempunyai volume tidal 400 ml. Berapa ml volume

alveolarnya?

A. 6.500 ml

B.

10.400 ml

C. 3.900 ml

D. 900 ml

E.

16.500 ml

4.

Berikut ini beberapa tahap dalam proses bernapas:

1.

tulang rusuk terangkat ke atas dan ke depan

;

2.

otot diafragma berkontraksi

;

3.

otot-otot antartulang rusuk melakukan relaksasi

;

4.

rongga intrapleura menurun

;

5.

tekanan intrapleura menurun.

Urutan fase inhalasi adalah nomor . . . .

A. 1-2-3-4

B.

1-2-4-5

C. 1-3-4-5

D. 1-2-4-5

E. 1-2-3-5

5.

Seorang perokok memiliki risiko gangguan pada saluran pernapasan

berikut ini,

kecuali

. . . .

A. emfisema

B.

emboli paru

C. laringitis

D. kanker paru-paru

E.

asma

6.

Alat pernapasan yang dimiliki laba-laba adalah . . . .

A. paru-paru

B.

trakea

C. insang trakea

D. paru-paru buku

E.

kulit

7.

Insang trakea adalah alat pernapasan yang terdapat pada . . . .

A. laba-laba

D. belalang

B.

nyamuk

E.

katak

C. serangga air

184

Biologi Kelas XI SMA dan MA

8.

Alasan katak dewasa selalu membutuhkan air adalah . . . .

A. secara evolusioner katak mengawali hidupnya di air

B.

kulit basah melarutkan oksigen untuk diserap ke dalam tubuhnya

C. ada bagian tubuh katak yang tidak sesuai dengan lingkungan

terestrial

D. masih tersisa insang yang tumbuh semasa berudu

E.

kulit katak sangat tipis dan banyak pembuluh darah

9.

Lipas melakukan respirasi siklik, yaitu . . . .

A. menghirup CO

2

pada saat tertentu, dan menarik O

2

terus-menerus

B. menghirup CO

2

pada saat tertentu, dan membuang CO

2

terus-

menerus

C. menghirup CO

2

dan menghirup O

2

terus-menerus

D. menghirup CO

2

terus-menerus dan membuang O

2

sekali seminggu

E.

menghirup CO

2

dan membuang O

2

terus-menerus

10. Untuk mengatasi kebutuhan oksigen pada waktu terbang, burung

mempunyai pelengkap pernapasan, yaitu . . . .

A. labirin

B.

mioglobin

C. kantung hawa

D. paru-paru

E.

parabronki

B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar.

1.

Mengapa udara yang masuk ke rongga hidung harus diberi kelembapan?

2.

Jelaskan proses inspirasi pada katak?

3.

Jelaskan perbedaan sistem pernapasan burung dengan sistem pernapasan

pada manusia?

4.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan kapasitas vital.

5.

Dalam berapa tahap pernapasan pada hewan berlangsung? Sebutkan.